Jumat, 16 Mei 2014



Biskuit Pakan Limbah Tanaman jagung Sebagai Sumber Serat
Untuk Pakan ternak Ruminansia

  

       

Rendahnya produktivitas ternak di Indonesia mendorong beberapa teknologi untuk diterapkan guna mengatasi permasalahan tersebut yaitu pembuatan biskuit pakan limbah berbahan dasar limbah tanaman jagung yang merupakan salah satupakan yang efektif untuk menunjang bobot ternak ruminansia.

Limbah tanaman jagung juga dapat dimanfaatkan untuk pakan, tetapi hanya untuk ternak ruminansia karena tingginya kandungan serat. Jerami jagung merupakan bahan pakan penting untuk sapi pada saat rumput sulit diperoleh, terutama pada musim kemarau. Jerami jagung yang diawetkan dengan pengeringan matahari menghasilkan hay dan disimpan oleh petani untuk persediaan pakan sapi pada musim kemarau. Dengan berkembangnya usaha penggemukan sapi impor atau berkembangnya industri sapi perah, seluruh tanaman jagung dapat dimanfaatkan sebagai pakan. Jagung ditanam secara khusus untuk menggantikan rumput. Tanaman jagung pada umur tertentu, terutama ketika bulir mulai tumbuh, mempunyai nilai gizi yang tinggi untuk sapi.

Metode yang di gunakan yaitu penggilingan, pencetakan, pemanasan dan pengepresan dengan menjadikan hasil berupa biscuit merupakan motivasi pengawetan limbah tanaman jagung sebagai pengganti rumput sebagai sumber utama oakan ruminansia sehinga di harapkan dapat di terima oleh peternak untuk mengatasi maslah kelangkaan hijauan pakan ternak pada musim kemarau.



Adapun cara membuatnya sebagai berikut :

1. Semua bahan baku sumber serat (daun jagung, kelobot jagung dan rumput lapang) dipotong dengan mesin chopper hingga ukuran 5 cm, kemudian dijemur dibawah sinar matahari selama 3-5 hari dan di masukan oven.

2. Setelah kering bahan tersebut digiling dengan ukuran lebih kecil dengan menggunakan hammer mill.

3. Bahan pakan tersebut selanjutnya dicampurkan homogen dengan molases sebanyak 5% dari bahan pakan dan konsentrat dan supplement pakan.

4. 400 gram dari bahan tersebut dimasukkan dalam 16 cetakan berbentuk silinder masing masing berdiameter 7cm dengan tebal 5 cm.

5. Kemudian dilakukan pemadatan dengan suhu sebesar 90°C selama 10 menit dengan satu kali pembalikan setelah 5 menit

6. Biskuit didinginkan dengan suhu kamar, kemudian dimasukkan dalam karung.