Biskuit Pakan Limbah Tanaman jagung Sebagai Sumber Serat
Untuk Pakan ternak Ruminansia
Rendahnya produktivitas ternak di Indonesia mendorong beberapa teknologi untuk diterapkan guna mengatasi
permasalahan tersebut yaitu pembuatan biskuit pakan limbah berbahan dasar
limbah tanaman jagung yang merupakan salah satupakan yang efektif untuk menunjang
bobot ternak ruminansia.
Limbah
tanaman jagung juga dapat dimanfaatkan untuk pakan, tetapi hanya untuk ternak
ruminansia karena tingginya kandungan serat. Jerami jagung merupakan bahan
pakan penting untuk sapi pada saat rumput sulit diperoleh, terutama pada musim
kemarau. Jerami jagung yang diawetkan dengan pengeringan matahari menghasilkan
hay dan disimpan oleh petani untuk persediaan pakan sapi pada musim kemarau.
Dengan berkembangnya usaha penggemukan sapi impor atau berkembangnya industri
sapi perah, seluruh tanaman jagung dapat dimanfaatkan sebagai pakan. Jagung
ditanam secara khusus untuk menggantikan rumput. Tanaman jagung pada umur
tertentu, terutama ketika bulir mulai tumbuh, mempunyai nilai gizi yang tinggi
untuk sapi.
Metode yang di gunakan yaitu penggilingan,
pencetakan, pemanasan dan pengepresan dengan menjadikan hasil berupa biscuit
merupakan motivasi pengawetan limbah tanaman jagung sebagai pengganti rumput
sebagai sumber utama oakan ruminansia sehinga di harapkan dapat di terima oleh
peternak untuk mengatasi maslah kelangkaan hijauan pakan ternak pada musim
kemarau.
Adapun cara membuatnya sebagai
berikut :
1. Semua bahan baku sumber serat
(daun jagung, kelobot jagung dan rumput lapang) dipotong dengan mesin chopper
hingga ukuran 5 cm, kemudian dijemur dibawah sinar matahari selama 3-5 hari dan
di masukan oven.
2. Setelah kering bahan tersebut
digiling dengan ukuran lebih kecil dengan menggunakan hammer mill.
3. Bahan pakan tersebut selanjutnya
dicampurkan homogen dengan molases sebanyak 5% dari bahan pakan dan konsentrat
dan supplement pakan.
4. 400 gram dari bahan tersebut
dimasukkan dalam 16 cetakan berbentuk silinder masing masing berdiameter 7cm
dengan tebal 5 cm.
5. Kemudian dilakukan pemadatan
dengan suhu sebesar 90°C selama 10 menit dengan satu kali pembalikan setelah 5
menit
6. Biskuit didinginkan dengan suhu
kamar, kemudian dimasukkan dalam karung.